"Time flies..."
Pasti kalian semua akrab banget sama quote yang satu ini. Yah,kalau kalian nggak tahu, nggak merasa, atau lupa kapan terakhir kali ngomong seperti ini, nggak papa. Nggak masalah kok, soalnya nggak cuma kalian yang mengalaminya, Putri juga.
Putri baru ingat quote yang satu ini setelah dia liat kalender pagi tadi.
11 April 2013. Artinya, tanpa terasa sudah 45 hari dia berpetualang di Seoul, Korea Selatan.Soal apakah sembilan puluh hari itu lama, sebentar atau sedang-sedang saja, pasti jawabannya beda-beda. Yang jelas dengan tetap hidup hingga 90 hari, seorang diri, Putri merasa sah untuk sedikit berbangga. ┐(⌣.⌣")┌
Karena hari ini adalah hari ke-90 Putri tinggal di Seoul, ia berniat merayakannya dengan nostalgia momen pertama ia tiba di negeri gingseng. Dan, aku sebagai teman, dengan cermat akan menuliskan cerita Putri. ╭(^▽^)╯Here the story goes...
Foto pertama di Incheon Airport |
#1. Siapa sih Putri? Kok dia bisa nyasar sampai ke Incheon, sih?
Putri adalah mahasiswa aktif Universitas Bina Nusantara. Dia itu salah satu penerima GKS Scholarship 2013; beasiswa dari pemerintah Korea yang meng-cover seluruh biaya hidup dan tuition fee selama setahun penuh. (‾^‾) aku jadi agak jeles...
Putri tiba di bandara Incheon International Airport tanggal 27 Februari 2013. Janganan aku, Putri sendiri aja nggak percaya kalau dia bisa mendarat di bandara se-keren Incheon. Putri cerita, keberangkatannya ke Seoul memang terkesan dadakan. Pasalnya pengumuman scholarship baru keluar awal Februari sementara ia didaulat untuk tiba di Seoul akhir bulan. Jadi, nggak ada cukup waktu untuk les bahasa Korea dulu, atau mempersiapkan peritilan-peritilan lainnya. Waktu itu dia hanya punya cukup waktu untuk mengurus visa, passport dan juga urusannya transfer nilai dari pihak universitas asal.
Putri tiba di bandara Incheon International Airport tanggal 27 Februari 2013. Janganan aku, Putri sendiri aja nggak percaya kalau dia bisa mendarat di bandara se-keren Incheon. Putri cerita, keberangkatannya ke Seoul memang terkesan dadakan. Pasalnya pengumuman scholarship baru keluar awal Februari sementara ia didaulat untuk tiba di Seoul akhir bulan. Jadi, nggak ada cukup waktu untuk les bahasa Korea dulu, atau mempersiapkan peritilan-peritilan lainnya. Waktu itu dia hanya punya cukup waktu untuk mengurus visa, passport dan juga urusannya transfer nilai dari pihak universitas asal.
Dengan bekal doa orang tua dan adik tercinta, nekat dan mimpi, Putri akhirnya sampai di Incheon. Pada hari keberangkatannya Putri ketemu teman baru. Namanya Dewi. Dewi ternyata mahasiswa dari UGM yang diterbangkan ke Korea untuk tujuan yang sama GKS Scholarship. Bedanya, Dewi diutus ke Kyunghee University sementara Putri ke Dongguk Univ. Yah, walaupun pertemuan pertama itu singkat, harus diakui Putri seneng bangeeeeet ketemu Dewi. Soalnya jurusannya Dewi itu Korean Literature, which is, membantu banget kelangsungan hidup Putri di hari pertama ia tiba. Apalagi Dewi sudah pernah ke Korea sebelumnya, jadi at least, Dewi tahu-lah urutannya setelah keluar pesawat harus ngapain.
Aku kebayang sih, kalau nggak ada Dewi ada kemungkinan Putri bakal nyasar, ketinggalan kereta dan mengalami hal-hal menyedihkan lainnya. Soalnya setelah turun pesawat, kan nggak langsung gedung. Jadi harus naik kereta monorail dulu gitu ke gedung arrival. Untung ada Dewi (kok kayak iklan ya...)
Ini lho, yang namanya Dewi |
Begitu keluar dari gerbang imigrasi, Dewi langsung say goodbye. Soalnya, buddy yang menjemput Dewi dari Kyunghee sudah tiba.
#2. Kesan tentang Incheon Airport
Setelah ditinggal Dewi, Putri memilih untuk berkeliling airport. Incheon Airport merupakan international airport kedua yang ia sambangi selain Changi. Putri bilang, ia kagum dengan kerapihan dan ke-modern-an Incheon. Tetapi ada satu hal yang ia sayangkan, Incheon airport menurutnya terlalu futuristic. Entah mungkin karena pengaruh aura winter yang belum sepenuhnya pergi makanya semua serba terasa minimalis, atau mungkin dia belum sempat menilik Incheon airport secara keseluruhan, Putri merasa airport-nya itu terlalu canggih makanya selama dia nunggu dijemput, dia cuma bisa ber-WOW WOW ria...
Oh, ya, sama satu lagi!
Kelebihan Icheon Airport:
Hmmmm... WIFI nya itu lho.... kenceng giling!
Makanya begitu touchdown di Seoul; si Putri langsung kabar-kabarin teman-teman se-RT nya, kalau dia sampai dengan selamat di Seoul.
Yah, kira-kira begitu sih, riviu tentang airport keren-nya Seoul ^^
TTFN,
Temannya Putri
Titanium nail art at a fine vintage shop - Etixeria
ReplyDelete› titanium-melody › titanium aura quartz titanium-melody Results 1 - 16 of 23 — titanium tools Results 1 - 16 of 23 View all. titanium pickaxe terraria titanium nail art at microtouch titanium a w88 fine vintage shop - Etixeria.
qs790 altra shoes ireland,keen schuhe,tenisonrunningmexico,caterpillar belgium,Zapatillas keen,xn--altraayakkab-d5b,keen sandaler,gymshark uk,gymshark romania wl150
ReplyDelete