Blog ini, isinya tentang kisah temanku, Putri Rindu Kinasih, juga tentang aku. Tentang pengalaman kami, tentang keseruan kami, bego-begonya kami; semuanya deh! Ini kenapa aku yang nulis karena kami sudah seakrab Dr. Watson dan Sherlock Holmes. Dan... karena Putri malas nulis blog. Finally, silahkan selamat mengikuti cerita kami :')

April 23, 2013

Ngintip Dongguk University (*'∀^)/(^ω^*)


Salam super semuanya... Mengingat banyaknya permintaan, maka kali ini aku bakalan nulis tentang kampus tempat kami menimba ilmu saat ini. Yup! Dongguk University. 


One of Dongguk Rooftop by Gustav Rallfors

Kayak apa sih, Dongguk University ituh?
Kalau disuruh deskripsi the whole kampus sih jelas kami menyerah. Soalnya kampusnya itu GEDE banget mas broooo... 
Nih, aku kasih liat petanya ya teman...


Tuh, lihat area kampusnya aja seluas ini. Hmm... Ini kampus udah kayak punya komplek sendiri. Pas pertama sampai ke sini, Putri nggak henti-hentinya ber-wow-wow ria. Yah, nggak cuma saat kedatangan pertama aja sih, sampai sekarang juga masih suka takjub sendiri. Menurutnya, kalau dikomparasi sama kampus Binus tercinta sih, lokasi antar gedungnya sama. Jarak gedung Anggrek ke Syahdan, atau jarak Syahdan ke gedung Kijang, dengan syarat se-Rawa Belong itu di klaim sama Binus. Bayangin aja, luasnya segede gitu kampusnya... 


Ini salah satu ngambil salah satu angle yang capture suasana tengah-tengah kampus.



Kalau suasana kelasnya kayak apa sih?



Professor Youngmin Kim sedang jawab pertanyaan siswa.

Hmm, menurut kami, suasana kelasnyaa sih nggak jauh berbeda dengan kampus kami di Jakarta. Fasilitasnya sama, kecanggihannya juga mirip-mirip. Mungkin karena jurusannya si Putri kan Sastra Inggris. Peralatan yang dipakai dikelas sastra apa sih? Palingan ruang audio untuk listening atau kelas interpreting bahasa gitu.
Yah, kalau kelasnya dia bio chemistry, atau architecture, atau yang ada laboratorium-nya gitu baru bisa nge-bandingin kecanggihan fasilitas kampus. Mungkin salah satu fasilitas yang sifatnya universal adalah library. Kayak apa Library-nya? Jadi, kayak gini lho rupa library kami.



Yup, we know! Library-nya Dongguk ini memang gedenya ampun-ampunan. Ada 6 lantai. 4 Lantai reguler plus ada Basement 1 dan 2. Nah, nggak kayak library di Jakarta yang umumnya *ehem* sepi. Perpustakaan kampus yang satu ini justru rame-nya nggak ketulungan. Banyak banget mahasiswa yang belajar di sini. Tahu sendiri orang Korea itu rada-rada "gila" kalau belajar. Niaaaaaat banget belajarnya. Jadi, kalian nggak jangan heran (jangan kayak Putri), kalau kalian ketemu teman hari Sabtu (no class) di sekitar kampus dan pas ditanya, "What are you doing here on Saturday?"
Mereka bakalan jawab, "I was just studying in the library." Ya, kaliiiiiiii... ada mahasiswa yang bakalan jawab kayak gini di Binus, libur-libur. 
Itu mereka bukannya belagu atau sok rajin. Yah, emang wajar banget di sini belajar di library, ngerjain PR bareng. 
Hmmm, saran Putri sih, jangan kemari dah, kalau pas musim ujian, mid term wee gitu... FULL HOUSE, masbro! 
Ya, kalau kalian bisa konsentrasi belajar di tengah orang-oran yang serius-serius gitu sih nggak masalah hahaha...




Ada apalagi ya? Hmm... Oh, ya! Lapangan!!
Kalau ngomongin lapangan di Dongguk ada dua jenis lapangan. 
Lapangan basket seperti ini:


Ini lapangannya masih basah baru hujan. Hahaha... Ya maaf deh, pas sekalinya ngelewatin lapangan ini sama Putri, pas hujan.
Lapangan yang kedua adalah lapangan bola suka dipakai main base ball juga sih.  




Tahu nggak apa yang kami suka dari kedua lapangan di atas? Bukan karena kami bisa main basket atau base ball, BUKAN. Tapi sensasi duduk di tribunnya itu lho, masbroooo... Asik banget! Tribunnya kan seru gitu, luas, gede dan ... awesome.


Intermesso: Foto anggota klub martial art lagi latihan..





Tempat favoritnya Putri di mana sih? 
Kalau ini sih, jawabannya gampang banget. Sebagai temannya ya gue tahu lah, nyari Putri tuh di mana. Tempat persembunyian favoritnya adalah rooftop building. 
Jadi, di beberapa building di Dongguk itu di rooftopnya ada kayak park gitu.




Dilengkapi dengan ayunan-ayunan, terus ada convinient machine, jadi nyaman banget duduk-duduk santai di sini.



Suasana pegunungannya juga dapet banget di sini. Pokoknya buat menenangkan diri di sini. Sambil minum kopi panas, ditemani terpaan angin semilir, kita bisa lihat sunset kayak foto di bawah ini.





Nah, begitulah kira-kira kawan. Yang bikin betah di Kampus Dongguk itu suasana outdoornya sih. Soalnya kan kelasnya nggak jauh beda. Lagian kami juga nggak punya akses untuk masuk ke ruang lab gitu, jadi ga bisa dijelasin juga.

Jalanan di depan-nya lapangan base ball.

Yeah, I know... Fakta bahwa di Kampus Dongguk banyak park yang bisa jadi tempat sanctuary, ada salah alasan kenapa kami betah banget sekolah di sini. Terpampang nyata sih, fakta kalau Dongguk University ini asri banget. Yang namanya pohon itu nggak terhitung jumlahnya. Hmmm, mungkin gara-gara Dongguk lokasinya berdekatan dengan Namsan Park. Yah, Namsan Park kan semi-semi hutan gitu. Makanya suasana nature-nya kebawa sampai ke kampus.

Ini jalanan yang sama. Atas, foto bulan February. Bawah bulan April ^^


A view around Dongguk University subway station by Eirik Falao

Nah, karena di kampus ini banyak banget spot untuk nulis, salah satu kegiatan favorit Putri adalah sepulang kuliah duduk di salah satu bench, di park, dan nulis di sana. Yah, nulis apa aja... Kadang dia nulis blog, nulis jurnal, etc.





Yup, momen nulis jurnal di taman sore-sore; khususnya taman yang di tengah, di dekat patung gajah, itu memang momen favorit Putri.
Dia merasa senang banget duduk di sana sambil memperhatikan suasana sekitar. Kalau janjian sama teman, Putri juga maunya di taman ini. Apa serunya sih nunggu teman di taman? Waktu semua orang lalu lalang, serentak keluar kelas, rasanya senang banget kalau di antara orang-orang yang tadi berhamburan, Putri lihat temannya nyamperin. The moment when you see your friend among the crowd walking toward you, that very moment... 

Eits, sebagai bonus, ini ada foto kampus waktu malam:



Nah, untuk memperingati ulang tahun Buddha, di kampus sekarang lagi dipasangin lentera-lentera gitu.  


 Lantern Festival in Dongguk University



Ingat foto tengah-tengah kampus di atas? Ini view-nya waktu malam. ^^_


Sekian dulu ya, kayaknya infonya udah banyak. Hahahai..


Salam super,

Temannya Putri

April 21, 2013

(¬,¬”) How Do I SEE Myself : EXCELCIOR!



Ada yang udah nonton film Silver Lining Playbook? Itu lho filmnya Bradley Cooper sama yang jadi Katniss, siapa tuh, ck... Jennifer Lawrence.
Harusnya sih udah pada nonton ya, soalnya film ini keluarnya udah agak lama sih.
Buat yang udah nonton, tahu dong, di awal film, ceritanya si Pat Solitano kan baru keluar dari mental health facility gitu. Dan dia, kayak berjuang to heal himself, dengan terus menerus berusaha berpikiran positif. 

\( #`⌂´)/So, apa hubungannya Pat dan Putri?
Yeah, aku tahu kalian pasti bakal nanya ini.. Well, ceritanya si Putri sekarang kondisinya 11/12 sama si Pat. 
Bisa dibilang dia baru aja sembuh dari penyakit gila nomor 56. Apa itu penyakit gila nomor 56?
Penyakit gila nomor 56 itu bahasa non ilmiahnya adalah minder. Ya, jadi sudah beberapa tahun beberapa tahun belakangan ini dia mengidap penyakit minder ini, bahkan statusnya sampai kronis; menahun dan susah sembuh.
Kalau di era moderen ini ada sistem Kasta, Putri dulunya suka menganggap kalau dia itu ada di kasta terakhir. (Emang si Putri suka aneh...)
Pas aku nanya, kenapa lo suka minder sih, Put? Jawabannya suka ga masuk akal. Katanya dia merasa nggak oke-lah, nggak good looking, dan sederet nggak-nggak lainnya...ヽ( ・∀・)ノ┌┛Σ(ノ `Д´)ノ
Tapi...
Di minggu kemarin, si Putri dapat shock terapi yang akhirnya mengembalikan otak mencong-nya ke jalan yang benar.
Ceritanya dia ditegur oleh teman baiknya. One of her very best friend, yang dengan GAMBLANG, menyatakan kalau dia keberatan dengan sikap minder parah Putri.
Putri yang ditegur gitu sih, awalnya ketawa-ketiwi, seraya berkata, "I am fine."
Besoknya, sehari setelah ditegur, barulah hatinya dan otaknya ter-de-kontruk-si. Hatinya bolong... Otaknya kosong...

To make it even dramatic, pas lagi ditegur gini temennya Putri, Barbara Klavacs, dari Hungary, sharing video: Natural Beauty-nya Dove yang apparently, belakangan ini heboh banget... Jadi perbincangan dikalangan wanita.

Yang udah nonton pasti tahu deh, alur cerita iklannya. Jadi ada orang namanya, Gil Zamora. Dia kerjanya tuh  as a FBI Trained Forensic Artist.



Jadi dia ahli banget bikin sketsa orang cuma dengan diceritain ciri-ciri fisik seseorang.
Nah kemudian, ada beberapa wanita yang diundang untuk di-sketch. Both orang yang digambar atau Gil ga saling bertatap muka, pokoknya mereka disuruh mendeskripsikan diri mereka masing-masing.



Kemudian, Gil nge-sketch orang yang sama tapi yang ngasih deskripsi beda. Jadi, istilah kerennya dari perspektif orang lain.



Habis itu, orang aslinya, yang tadinya digambar, diajak untuk compare hasil sketsa dirinya, dari dua sudut pandang.



Ini gambar berdasarkan definisi dan deskripsi orang yang bersangkutan.




Ini hasil sketsa, dari sudut pandang orang lain, melihat orang yang sama.




We can see the difference kan yah...
Yang hasil deskripsi orang lain lebih bagus, lebih ceria, lebih cerah suasananya. 

Jadi INTI-nya apa sih dari tadi?

Well, both Putri and I nggak tahu sih iklan ini rekayasa atau nggak. Apakah ceritanya ini di-plot atau nggak tapi ada satu hal yang dipelajari Putri dari video ini, juga dari teguran temannya yang baik itu, yakni...

"Awalnya gue nyangka kalau dengan acting like I am not worthy, gue bukan orang yang good enough, gue bikin the people I care about senang. Gue sangka dengan punya pola pikir kayak gitu, at least gue nunjukin kalau gue tahu diri. You know, i don't want be that proud of myself, maksud hati supaya nggak dibilang belagu, sombong, etc. 
Tapi ternyata gue salah. Cara gue salah. Justru dengan bersikap non-sense kayak gitu gue malah nyakitin orang-orang disekeliling gue, yang sayang sama gue. Gue bikin mereka nggak nyaman dan so sick dengan alasan-alasan gue. Gue meruntuhkan pandangan mereka, gue menurunkan standar mereka terhadap gue, cara mereka liat gue dengan terus menerus telling that I am not a good person, and so on. Dan, gue salah. Justru sikap gue yang ini malah nunjukin kalau gue nggak tahu diri, karena gue nggak bisa menghargai diri gue sendiri."

Thus, setelah beberapa hari melakukan proses self healing yang cukup dramatis akhirnya si Putri berhasil sembuh. Sama seperti Pat Solitano, dia sekarang terus menerus suntikin diri dengan sudut pandang yang positif. Sekarang one of her favourite motto ya itu, excelsior. Kayak di film Silver Lining Playbook.

Tambahan: Dari iklan Dove itu ada satu narator yang ngomong menarik banget. Dia bilang, "... it impacts the choices in the friends that we make, the job we apply for, how we treat our children (versinya kita, how we treat our friends). It impacts everything..."

Hmm, kata-kata di atas itu bener banget. Mungkin kalau Putri wangkot, bebal, batu, nggak mau berubah dan masih tetap minder, dia bisa kehilangan teman-temannya.  (۳ ˚Д˚)۳
 Which is such a stupid thing sih, kalau sampai kejadian beneran. *amit-amit* 



"So, I have learnt my lesson." - Putri

TTFN,
Temannya Putri.








April 18, 2013

ƪ(° ̯˚ ʃ) Line Between Smile and Cry



Question of the day: sebenarnya garis antara senang sama sedih itu seberapa sih lebarnya?
Menurut aku batasnya itu terlalu tipis sampai kadangnya rasanya sebel banget, baru aja senyum-senyum tertawa, tapi selang beberapa menit berubah nangis...

Yup, yup, contohnya si Putri. Dia kemarin bete super berat. Hmm, justru karena liat dia bete, aku jadi punya pertanyaan kayak gitu. Anyway, Si Putri kenapa sih? Well, yang jelas, kemarin bener-bener not her day. Dia kan hobinya main biola tuh, jadinya walaupun lagi di Korea, dia masih sempetin waktu buat latihan. 
Nah, kalau di Dongguk, disediakan satu building khusus untuk UKM mahasiswa. Jadi semua UKM ngumpul di situ. Putri biasa daftar untuk beberapa hari, di awal minggu. Dengan demikian, dia bisa menyesuaikan jadwal kuliah, jadwal latihan dan jalan-jalan.
Ceritanya, kemarin, kira-kira lima belas menit sebelum jam latihannya habis, ada mahasiswa cowok yang ngetuk ruangan piano. Dia bilang dia adalah siswa yang selanjutnya memakai ruangan itu. Dia berjanji akan mengembalikan kunci piano ke penjaganya. Nah, setelah saling bertukar kakao id, Putri segera undur diri.
It turns out, kalau ternyata cowok itu belum daftar, dia nggak kembalikan kuncinya ke officer. Akhirnya, ya Putri lah yang kena damprat.
Putri yang udah sampai dorm, langsung lari malam-malam ke ruang piano lagi, nyari-nyari kuncinya; yang ternyata sama si cowok itu digeletakkan begitu saja di meja.
Untungnya ya, untungnya kuncinya nggak hilang. Tetapi, tetap saja Putri yang dimarah-marahi. Dia diteriakin sama ahjussi yang bertugas keep kunci-kunci ruang club. Putri berusaha sebisanya untuk menjelaskan, dia telepon buddy-nya yang bisa bahasa Korea untuk menjelaskan kronologi cerita yang terjadi. Apa daya, nasi sudah jadi bubur. Ahjussinya tetap menghukum Putri. Putri kena penalty, dia nggak boleh pakai ruang piano selama seminggu.
Kasihan... (⌣́_⌣̀)\('́_'̀ ) *pukpuk*


Padahal, ya siang-siangnya pas aku ketemu sama Putri dia tampak senang sekali. Dia bisa ngerjain soal-soal grammar quiz, dia ketemu teman-teman baru dari dari club DUBS. Malah dia diwawancara sama mereka. 

Putri seusai diwawancara sama teman-teman dari klub DUBS.


Belum ada 24 jam, malamnya dia menangis. Makanya, aku jadi bertanya-tanya, sebenarnya ada batas yang nyata nggak sih antara sedih dan senang? Batas antara tawa dan tangis?
Habis rasanya MAK JLEB banget melihat betapa hidup bisa sekejap berubah kan... Ya, aku rasa itulah seramnya hidup. Kita nggak pernah tahu kan gimana jalan ceritanya.

And, guess what!!
Hari ini pas aku ketemu Putri di taman, dia lagi ngobrol sama temannya, Minjung Kim. Aku ikut gabung sama mereka, ikut ngobrol dan melewatkan sore yang cerah, ngobrolin hal-hal seru.

Again, the question is: sebenarnya garis antara senang sama sedih itu seberapa sih lebarnya? 

Pas aku nanya, kok si Putri bisa secepat itu sih tersenyum lagi? Dia punya jawaban yang menurut aku menarik untuk dibagikan.
Putri punya paham yang lucu. Dia percaya, ada orang memang yang hidupnya datar-datar saja. Kurva  life experience-nya cederung tenang gelombangnya. In other hand, ada juga orang yang kurva hidupnya naik dan turun secara tajam. Seperti Putri, yang hidupnya terasa seperti roller-coaster.  Orang-orang dengan tipe kehidupan kayak gini, kadang sering banget dibawa naik tinggi banget, kereta-nya menanjak perlahan menuju kebahagiaan dan dalam sekejap tiba-tiba turun dengan dramatis. Waktu di bawa ke jurang dan lembah terdalam gini, pastinya kaget, sedih, bingung, takut... Salah satu guru Putri, Mr. Jac Poleman pernah bilang,

" When life is at its lowest point, where  do you think it will go next? Cheer up, there's no other way but up. Sooner or later, things will get better."

Iya ya. Bener juga, dengan kata lain, saat hidup kita bahagia, senang-senang, kita nggak boleh takabur. Tapi pas kita-nya lagi di dalam lembah, lagi down-downnya, nggak ada alasan untuk murung berlama-lama. Karena, ya emang sih, kalau dilihat dengan seksama pasti setiap kejadian ada silver lining-nya. 


Kika: Sean, Grace (Mingjun Kim), K, and Putri ^^

Usut punya usut, si Putri rupanya sudah nggak emosi sama masalah piano room itu. Dia lihat sisi positifnya, dengan nggak boleh latihan di sana seminggu, paling nggak dia punya waktu luang lebih banyak untuk mempersiapkan diri menghadapi mid term exam minggu depan.

"Sooner or later, things will get better."

Therefore, begitulah ceritaku hari ini. 


XOXO,
Temannya Putri

April 16, 2013

(っ˘з˘)っ Kayak apa sih, Dongguk Namsan Dorm itu?



Baiklah saudara-saudara, melihat banyaknya permintaan, maka aku akan share tentang tempat kami tinggal.
Karena kami berdua mendapatkan scholarship GKS exchange student; kami wajib pakai banget tinggal di dormitory. Alasannya kenapa, akan kami ungkap nanti di bawah, tapi sebelumnya saya mau share dulu, kayak apa sih rupa 'sarang' kami... 
(σ‾▿‾)-σ check it out!

1. Sebenarnya sih, ada 3 dorm berbeda karena Dongguk Univ. kan punya dua cabang. Tempat kami tinggal adalah Namsan Dormitory. Dorm ini letaknya tepat dibelakang gedung library kampus. Sehingga dari dorm ke kampus cuma sekitar 10-15 menit, jalan kaki. Cuma tinggal naik lift dan jalan sedikit, ke gedung kampus yang mau dituju.

Oke ini rupa depan gedungnya:


2. Lobby-nya:




Nah, buat siswa internasional, di lobby ini ada pos guard-nya. Biasanya ahjussi yang lagi bertugas suka jadi momok yang menakutkan buat kawan-kawan eropa yang hobi pulang malam. Soalnya mendekati jam 12 malam, ahjussi-nya bakal duduk di depan pintu dan nge-data siapa aja yang pulang lewat tengah malam. Mereka-mereka ini bakal di deduct poinnya.
Tapi kalau kalian tipe siswa dengan jam pulang wajar sih model-model kayak Putri and I, nggak perlu takut. Ahjussi yang jaga itu sebenarnya baik. 

3. Ruang komputer





Buat siswa yang butuh banget internet koneksi tercepat, atau kalau pas laptopnya rewel, di lobby ada komputer room. Seperti biasa, yang pakai komputer di sini sedikit sih, soalnya masing-masing kan udah punya laptop sendiri-sendiri di kamar.  Biasanya, yang buka internet di sini kalau nggak lagi nunggu orang, ya nunggu cucian. Soalnya lokasinya tepat di depan laundry room. 

4. Laundry Room:


Deretan Washing Machine dan Dryer ^^

Nah, faktanya di Korea, yang namanya laundry kiloan itu nggak menjamur seperti di Jakarta khususnya di sekitar Binus. 


Ini lho, mesin buat bayar dan pilih-nya. Mudah kok pemakaiannya ^^ 

Hmm, tapi nggak usah khawatir, di lobby tersedia laundry room yang terpisah untuk cowok dan cewek. Penggunaannya cukup mudah, tinggal pilih di mesin bayar, mau pakai dryer atau washer. dua-duanya dipatok harga 1000 won/ sekali pemakaian.

3. Kamarnya: 


Hall lantai dua.
Yup! Ini hall lantai di mana aku dan Putri tinggal. Sistemnya mirip hotel sih, kamar-kamar dinomori sesuai dengan lantainya. Misalnya; 2203 berarti kamarnya di lantai 2. Berdasarkan angka-angka di lift, dorm ini terdiri dari 9 lantai.

Sekarang, yuuuk... mari lihat dalamnya. Isi kamarnya kayak apa sih?


Setiap kamar berisi dua ranjang single bed.

Setiap student dapat meja belajar sendiri, bed dan lemari


Meja belajar-nya yang luas ^^


Di kamar, disediakan juga mini cooler.

Harus diakui memang kawan, kamarnya nyaman banget, serasa hotel. Karena, di dalam kamar memang fasilitasnya lengkap. Oh iya di kamar ada AC-nya cuma, AC ini hanya bisa menyalasa selama summer



Weiiits, satu lagi saudara-saudara, satu hal yang khas korea bangeet. Setiap kamar di lengkapi dengan Ondol Heating System. Apaan sih itu? Ondol atau yang dalam arsitektur tradisional Korea disebut juga Gudeul, adalah pemanas yang berasal dari perpindahan panas langsung dari asap kayu pada bagian bawah lantai batu yang tebal. Kalau di zaman modern gini, sekarang pemanasnya udah modern dan pakai pemanas elektronik gitu.

Fungsinya apa sih? Fungsinya adalah untuk menjaga suhu ruangan tetap hangat selama musim dingin. Ini yang nyiptain pertama kami siapa aku, maupun Putri nggak tahu rencananya kami mau nanya teman kami yang di jurusan arsitektur nanti pas kuliah.. Tapi siapa pun dia harus diberikan credit khusus karena idenya jenius banget. Jujur kawan, pulang kuliah jalan kaki diterpa angin super dingin itu rasanya kayak... 


Makanya pas masuk kamar dan menginjak lantai ada rasa... nyeeess... anget.
 ( ˘ з˘ )♬♪ sumpah mamen, itu nyaman banget. 

4. Kamar mandinya:

preview bathroom 

Nah, untuk melengkapi kenyamanan para penghuni dormitory, satu lagi kelebihan dorm, yakni kamar mandi dalam. Hihihi... Fakta ini penting lho, karena kan kalau kamar mandinya di luar agak repot apalagi kalau musim-musim dingin... keluar pintu kamar dan berdiri di hall aja dingin. Kedua, kalau kamar mandinya di dalam begini, kalau mau ke kamar kecil malam-malam nggak perlu takut. ~ ~ (\ ‾o‾)/

Itu ajah, fasilitasnya?

Tambah satu lagi deh, biar puas. Hihihi... Tepat berseberangan dengan dengan gedung dormitory tersedia dorm canteen. Jadi ini adalah salah satu kantin Dongguk Univ, yang letaknya tepat di depan dorm.


Begitu masuk canteen pasti kita langsung lihat display makanan yang disajikan hari itu. 

Salah satu contoh menu Internasional, lengkap dengan jus dan side dish yang yummy!

Biasanya kalau untuk lunch pilihan menunya lebih banyak. Ada Hot Bowl, makanan international dengan porsi super besar dihargai 5000 won per porsi. Soban adalah menu makanan Korea, dan juga ada menu international, makanan korea yang sudah dimodifikasi, disesuaikan dengan taste internasional. Both, soban dan international harganya 2800 won/porsi.


Setelah kelar makan, wajib beresin sendiri lho, friends! Emangnya di kantin Binus, hihihi... kalau udah kelar makan diberesin sama OB?
Wah, kalau di sini masih nunggu OB, bisa dimarahin orang.


Nah, tray dan isinya di bawa ke sini, dan akan dicuci oleh ahjuma yang bertugas. 


Di seberang tempat pengembalian tray, ada free drinks dengan gelas-gelas yang steril.


Yang kotak di tengah ada bolong-bolong nya itu tempat naruh gelas kotor. Jadi abis minum ditaruh situ gelasnya, ambil tissue di atas kotak itu, dan ngaca dooong... setelah semua beres, FUALA! Ready to go...

Kezimpulannyaaah: 

1. Harus diakui banget kenyamanan dorm ini. Yah, urusannya kenyamanan ya wajiblah hukumnya karena biaya yang dibebankan ke student juga nggak sedikit.

u Payment Details (Semester payment system/deposit included 
(KRW100,000))
1.With meal plans: KRW1,856,000
2.Without meal plans KRW 1,456,000 

Yah, teman teman silahkan hitung sendiri ke rupiah berapa kenanya ya, sesuai dengan kurs yang berlaku saat ini. Hihihi...

2. Kekurangannya adalah di dorm ini nggak ada pantry yang ada dapurnya gitu. Hmm, menurut analisa Putri Holmes sih, kayaknya sengaja nggak di kasih dapur supaya nggak kebakaran. Tahu sendiri kan, isinya dorm ini kan berbagai macam student, dengan latar belakang negara yang, background dan kebiasaan yang berbeda. Jadi, mungkin resiko penyalahgunaan dapur lebih tinggi. Makanya nggak dikasih dapur. 

Tips dari Putri Holmes, carilah teman yang punya dapur, supaya bisa numpang masak Indomie bersama-sama.

Oke, oke, begitulah tempat kami tinggal. Buat teman-teman yang di Korea, silahkan mampir dan temui kami sampai januari 2014 


Ciao,
Temannya Putri